Pohon Sawo Berusia 120 Tahun: Siap Menjadi Aset
Kalbar Menuju Rekor Dunia (World Record)
Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah berupa yang berasal dari Guatemala
(Amerika Tengah), Mexsiko dan Hindia Barat. Namun di Indonesia, tanaman Sawo
telah lama dikenal dan banyak ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat
yang lebih tinggi, dengan ketinggian 1200-1300 meter dari permukaan laut,
seperti di Jawa dan Madura, atau Kalimantan.
Di Kota Singkawang Kelurahan
Setapuk Besar Kecamatan Singkawang Tengah, tumbuhlah dengan kokoh sebatang
pohon sawo di pinggir jalan raya Setapuk Besar 2,5 kg dari jalan sutra. Tinggi
pohon sawo tersebut 15 meter dengan diameter 2,68 meter. Pohon sawo tersebut
tumbuh dengan subur disebuah mattang pasir,
(mattang adalah dataran tinggi atau tanah yang tinggi dari yang lainnya).
Daun-daunya hijau, dahan-dahannya rindang, batangnya kokoh menjulang langit
seakan-akan menggapai awan.
Dahan-dahannya yang banyak, akan menghasilkan bunga dan buah yang banyak
pula.
Menurut para pembeli, yaitu cangkau (pengepul buah) orang Cina
mengatakan sawo ini yang terbaik di Kota Singkawang. Rasanya sangat manis,
dengan daging yang kecoklatan, warna kulit buah mulus dan bersih serta buahnya
besar-besar, sebesar telur angsa. Untuk satu kilo buah sawo tersebut hanya 4-8
buah, dan hasil buah dari pohon sawo tersebut pernah sebanyak 1,5 ton.
Bibit sawo ini berasal dari
Negara Thailand (Bangkok) yang ditanam oleh Pak H. Dolah pada tahun 1893. Sekarang, pohon sawo itu berusia 120 tahun
tumbuh tinggi menjulang ke angkasa. Pohon sawo ini pusaka 3 generasi yaitu Pak
Usman, Pak Munjir, Pak Makmur. Pak Usman dan Pak Munjir sudah meninggal dunia,
sedangkan Pak Makmur masih hidup, salah satu ahli waris.
Sekarang, sawo itu tidak lagi
menjadi pemilik tungggal, akan tetapi sudah diwakafkan, sebagai aset amal
ibadah bagi ahli waris. Kepada pihak keluarga boleh saja mengambil buah sawo
tersebut. Ruang lingkup kerindangan dahan melingkupi 3 buah rumah di
sampingnya, dan jalan rayapun menjadi redup.
Pada tahun 1988 pohon sawo itu
pernah diukur dengan diameter 2,60 meter, sekarang tahun 2013 dengan diameter
2,68 meter. Jadi setiap tahunnya pertumbuhan pohon sawo itu 0,32 cm, dengan perhitungan
2,68 m – 2,60 m = 8 m, selama 25 tahun, 2013 – 1988 = 25 tahun, 25 : 8 = 0,32
cm.
Mungkin, pohon sawo ini adalah
salah satunya pohon sawo yang masih hidup di Kalimantan Barat khususnya, dan di
Indonesia pada umumnya, serta tidak menutup kemungkinan di dunia. Pohon sawo
ini adalah salah satu tanaman holtikultura sebagai aset kota Singkawang yang
harus dilestarikan dan dikembangkan.
Sedangkan anak dari pohon sawo
ini yang ditanam oleh ahli waris sebanyak 3 batang pun sudah berusia 100 tahun
lebih. Ketiga anak pohon tersebut ditanam di depan, di samping kiri dan kanan
pohon induk. Pohon sawo berusia 120 tahun ini siap menjadi aset Kalbar menuju
Rekor Dunia (World Record).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar