BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian di Paud Pondok Belajar
Bukit Batu Singkawang yang terletak di Kelurahan Bukit Batu Kecamatan Singkawang
Tengah Kota Singkawang. Pemilihan lokasi ini dengan beberapa pertimbangan
peneliti, yakni:
- Terdapat Taman Pendidikan Al Qur’an di desa tersebut, dan sebagian besar siswa MI. Raudlatus Shibyan juga belajar di TPQ tersebut.
- Letaknya sangat dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian mendalam dan seksama.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan
pendekatan kuantitatif
karena penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian
yang bersifat deskriptif
kuantitatif. Dikatakan deskriptif kuantitatif karena
penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan hasil pengolahan data yang berupa angka.
Penelitian kuantitatif dituntut untuk menggunakan angka,
mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan hasilnya.
Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian lebih
akan lebih baik
apabila juga disertai tabel, grafik, bagan, gambar atau
tampilan lain.48
Ditinjau dari permasalahan yang diteliti, yaitu Pengaruh
hasil
pembelajaran Taman Pendidikan Al-Qur’an Terhadap
Peningkatan Prestasi
48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Jakarta,
2002, halaman 11.
Belajar Al Qur’an Hadits, serta tujuan yang ingin dicapai
adalah menjelaskan
hubungan beberapa variable yang sudah ditetapkan, maka
jenis penelitian ini yang
digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory).
Menurut Arikunto49 penelitian explanatory adalah
penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan tiap variable
dan untuk menguji
hipotesis yang telah diuji sebelumnya.
Alasan menggunakan penelitian penjelasan ini adalah untuk
mendapatkan
hasil diharapkan. Dalam penelitian ini digunakan teknik
pengumpulan data yang
duigunakan yaitu: Kuesioner, dokumentasi, dan wawancara.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
deskriptif yang
mengambil sample dari suatu populasi secara langsung
sebagai pengumpuln data
yang pokok yaitu alumni TPQ yang telah belajar Di Madrasah
Ibtidaiyah
Raudlatus Shibyan Plampang Paiton Probolinggo.
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus sebagai
pengumpul data. Sedangkan instrumen selain manusia dapat
pula digunakan,
namun fungsinya tersebut hanya sebagai pendukung dan
pembantu dalam
penelitian.
Untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya penulis terjun
langsung
dan membaur dalam komunitas subyek penelitian. Peranan
penulis sebagai
instrumen utama dalam proses pengumpulan data, penulis
realisasikan dengan
49 Ibid, hlm. 26
mengamati dan berdialog secara langsung dengan beberapa
pihak dan elemen
yang berkaitan.
Waktu yang penulis gunakan beragam dan direncanakan secara
sistematis,
terkadang dengan suasana santai bahkan kadangkala juga
secara resmi (formal).
Disamping itu, penulis juga merekam dokumen resmi Madrasah
Ibtidaiyah
Raudlatus Shibyan Plampang Paiton Probolinggo, dan juga
merekam secara audio
visual keadaan lembaga tersebut yang digunakan sebagai
tempat berlangsungnya
proses Pendidikan Agama Islam.
Selama di lapangan, penulis telah melakukan pengamatan
berperan serta,
sebagaimana didefinisikan oleh Bogdan yang dikutip Moleong
bahwa:
Pengamatan berperan serta sebagai penelitian yang
bercirikan interaksi
sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti
dengan subjek
dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk
catatan
lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa
gangguan.50
D. Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar Pengaruh
hasil pembelajaran TPQ dalam peningkatan prestasi belajar
Al Qur’an Hadits di
Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan Plampang Paiton
Probolinggo, maka data
yang diperlukan antara lain :
Data tentang situasi daerah penelitian yang meliputi :
g) Letak geografis Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan
Plampang Paiton
Probolinggo
50 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya. 2002
h) Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus
Shibyan Plampang
Paiton Probolinggo
i) Struktur organisasi
j) Keadaan Guru Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan
Plampang Paiton
Probolinggo
k) Keadaan siswa Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan
Plampang Paiton
Probolinggo
l) Gambar denah Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan
Plampang Paiton
Probolinggo
Data tentang pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di
Madrasah
Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan Plampang Paiton Probolinggo
yang
meliputi:
d) Sistem pelaksanaan pendidikan dan pengajaran Madrasah
Ibtidaiyah
Raudlatus Shibyan Plampang Paiton Probolinggo.
e) Prestasi belajar siswa
f) Sarana dan prasarana pendidikan
b. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
subyek dari
mana data dapat diperoleh.51 Pada dasarnya sumber data
dalam penelitian ini
penulis peroleh dari kepala sekolah, dewan guru dan wali
kelas serta dokumentasi
Madrasah Ibtidaiyah dan sebagian siswa baik yang berkenaan
dengan prestasi
belajar siswa maupun data-data lain yang penulis perlukan.
51 Ibid. halaman 108.
E. Populasi dan Sampel
c. Populasi
Pengertian populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.52
Menurut Winarto
Surachmad, populasi adalah kelompok subyek baik yang
berbentuk manusia,
gejala-gejala, nilai tes, benda-benda atau sesuatu
peristiwa.53 Jadi populasi bersifat
umum dan meliputi berbagai keadaan. Dalam penelitian kali
ini populasinya
adalah semua siswa Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan
Plampang Paiton
Probolinggo yang telah mengikuti dan yang tidak mengikuti
pendidikan dan
pengajaran di TPQ sebanyak 78 (Siswa/santri TPQ, Ustadz /
Ustadzah, Kepalah
Sekolah dan Guru PAI).
d. Sampel
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari
keseluruhan
obyek penelitian (populasi) yang dipandang sebagai wakil
dari populasi. Hal ini
dimaksudkan untuk memperkecil obyek yang diteliti sehingga
peneliti dapat
dengan mudah mengorganisasikan agar dapat diperoleh hasil
yang obyektif.
Sedangkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian murid
Madrasah Ibtidaiyah mulai dari kelas IV (tiga) sampai
dengan kelas VI (Enam)
yang telah mengikuti dan tidak mengikuti pendidikan dan
pengajaran di TPQ akan
diambil oleh penulis sebanyak 55% dari jumlah keseluruhan
sebanyak 39 siswa.
F. Instrumen Penelitian
Guna memperoleh data yang diperlukan maka perlu adanya
alat-alat
pengumpul data atau instrumen, sebab instrumen sangat
berpengaruh terhadap
52 Ibid. halaman 115
53 Winarto Surahmat.Dasar Dan Teknik Pengantar Metode
Ilmiah,Tarsito,Bandung,1978,Hal.84
hasil penelitian. Instrumen yang baik akan menghasilkan
data-data yang baik dan
sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu data harus cocok
dan mampu bagi
pemecahan masalah. Dalam hal ini Winarno Surachmad
menyatakan bahwa :
“Setiap alat pengukur yang baik akan memiliki sifat-sifat
tertentu yang
sama untuk setiap jenis tujuan dan situasi penyelidikan.
Semua sedikitnya
memiliki dua sifat, reliabilitas dan validitas pengukuran.
Tidak adanya
suatu dari sifat ini menjadikan alat itu tidak dapat
memenuhi kriteria
sebagai alat yang baik”.54
Sifat-sifat yang lain yang harus dipenuhi adalah
obyektifitas dan adanya
petunjuk penggunaan. Adapun instrumen yang dibuat penulis
guna menjaring data
adalah angket untuk siswa. Jenis angket yang dipilih adalah
Skala Likert, dimana
menurut Kinner dalam Umar (1994 :64) pengukuran adalah
sebagai upaya
bilangan terhadap karakteristik obyek dan peristiwa yang
sesuai dengan kaidah.
Dalam hal ini semua pertanyaan dalam kuisioner di beri
nilai 1 sampai 5, yaitu :
f. Sangat Setuju Nilai : 5
g. Setuju Nilai : 4
h. Netral/tidak pasti Nilai : 3
i. Tidak Setuju Nilai : 2
j. Sangat tidak Setuju Nilai : 1
G. Teknik Pengumpulan Data
54 Ibidt, hal. 145
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, penyusun
berusaha mencari
informasi-informasi yang berkaitan dengan pembahasan
masalah skripsi ini baik
berupa fakta-fakta, pendapat maupun catatan arsip. Dengan
metode pengumpulan
data ini diharapkan akan dapat diperoleh data yang
diperlukan dengan tujuan
penulisan.
Pengumpulan data tersebut penyusun menggunakan beberapa
metode sebagai
berikut:
e. Metode Observasi
Metode Observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan
mengadakan
pengamatan terhadap subjek yang diteliti sebagaimana yang
telah dikatakan oleh
Sutrisno Hadi: “Metode observasi bisa dikatakan sebagai
pengamatan dan
pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang
diselidiki, dalam arti
yang luas, observasi tidak hanya terbatas pada pengamatan
yang dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung”.55
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan
pengamatan secara langsung dan sistematis terhadap subjek
yang diteliti, dalam
hal ini penulis menggunakan observasi, adalah dengan cara
penulis secara
langsung mendatangi Madrasah Ibtidaiyah Raudlatus Shibyan,
serta
memperhatikan jalannya proses pembelajaran al-Qur’an
Hadits.
f. Metode Interview
Metode interview adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk
mendapatkan keterangan dari responden melalui interview
ataupun wawancara
55 Sutrisno Hadi, Metodologi Research,
Yogjakarta,UGM, 1975. Hal 136.
secara langsung. Dalam hal ini Moh. Nasir menegaskan
bahwa: “wawancara
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara
dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview
quide (panduan wawancara).56
Dalam menggunakan metode interview ini peneliti melakukan
komunikasi
langsung atau wawancara dengan responden sebagai pihak
yang memberikan
keterangan yang penulis perlukan untuk melengkapi data
yang dibutuhkan.
g. Metode Dokumentasi
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dalam
mengadakan
penelitian ini bersumber pada tulisan. Artinya pengumpulan
data diperoleh dari
sumber-sumber yang berupa catatan tertentu, atau sebagai
bukti tertulis yang tidak
dapat berubah kebenarannya.
Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki
benda-benda
tertulis seperti, buku, majalah, dokumen
peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian, raport siswa dan sebagainya.57
Dalam metode ini penulis mempergunakan dokumen untuk
mencari data yang
berhubungan dengan kondisi subjek yaitu: keadaan jumlah
anak didik atau santri,
keadaan jumlah guru dan jabatannya serta prestasi belajar
siswa.
h. Angket
56 Moh.Nasir, Metode Penelitian, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1998, Hal: 234
57 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka
Cipta, Jakarta,
1992, Hal: 131
Menurut Suharsimi Arikunto, angket merupakan sejumlah
pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan
tentang pribadinya atau tentang hal-hal yang diketahui.58
Jadi metode ini berupa daftar pertanyaan tertulis yang
disusun dan disebarkan
untuk mendapatkan informasi dari beberapa responden yang
diteliti, angket yang
dipergunakan bersifat tertutup, karena telah disediakan
sebelumnya dengan
berbagai alternatif jawaban. Hal ini untuk memudahkan
responden mengisi secara
obyektif dan mudah untuk ditabulasikan.
Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data guna
diproses untuk
membuktikan hipotesa yang diajukan,. Angket yang diajukan
pada responden
disusun berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam
masing-masing variabel.
8. Analisis Data
a. Uji Validitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suliyanto (2005:
40).59 Suatu alat
ukur yang valid, mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah
alat ukur dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi
rendahnya validitas
alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud. Di dalam
penelitian ini, kuesioner
penelitian terbentuk dari 2 konsep yang terdiri dari
produk dan harga.
Korelasi Product Moment dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai
berikut :
58 Suharsimi Arikunto, OP.Cit,hal 140
59 Suliyanto, Analisis Data Dalam Pemasaran, Ghalia
Indonesia, Bogor, 2005, Hal 40
xy r =
( )( )
[( Σ (Σ ) ( Σ (Σ ) ))]
Σ Σ Σ
− −
−
2 2. . 2 2
.
N X X N Y Y
N XY X Y
Dimana :
xy r = koefisien product moment (korelasi antara X
dan Y)
N = jumlah subyek
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total
XY = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
2
X = jumlah kuadrat skor item
2
Y = jumlah kuadrat skor total
Perhitungan validitas alat ukur dalam penelitian ini
dilakukan
menggunakan komputer dengan program Statistical Program
for Social Science
(SSPS) for Windows Versi 11.00 sebagai program analisa kesahihan
butir.
Parameter yang digunakan adalah dengan membandingkan hasil
korelasi atau
rhitung dengan rtabel atau menggunakan probabilitas. 60
Pengambilan keputusan pada saat menguji kevalidan
instrumen adalah jika
rhitung > rtabel maka instrument dikatakan valid atau
jika probabilitas (sig) < 0,05
maka instrumen dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat
dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang
menghasilkan hal yang
60 Ibid, Hal 54
relatif sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki
tingkat reliabilitas yang baik.
Suliyanto (2005: 42).61
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menguji
skor antar item dengan
menggunakan rumus alpha cronbach (Arikunto,1998: 193)
yaitu:62
r11 =
σ
σ
−
−
Σ
2
t
2
1 b
k 1
k
Di mana :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
σb2 = jumlah varians butir
σt2 = varians total
Tabel 1.1
TENTANG
HUBUNGAN JUMLAH BUTIR DENGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
PENELITIAN
Jumlah Butir Reliabilitas
5
10
20
40
80
0.20
0.33
0.50
0.67
0.80
61 Ibid, Hal 42
62 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka
Cipta, Jakarta,1998,
Hal 193
160
320
640
0.89
0.94
0.97
Sumber: Robert L. Ebel, David A. Frisbie, 1991, Essential
of Edicational
Measurement, Englewood
cliffs, Prentice-Hall, Inc, hal 89 dalam
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/( Jurusan
Manajemen Pemasaran,
Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra).
Berdasarkan table diatas maka hubungan antara butir
instrument dengan
parameter reliabilitas dapat diambil kesimpulan bahwa
instrumen yang digunakan
dikatakan reliable (handal) apabila memiliki
koefisien alpha lebih dari 0,50
c. Regresi Linier Sederhana
Analisis ini digunakan untuk bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dua
variabel independent (Xi...xn) terhadap variabel dependent
(Y) (Rangkuti, 1997:
149).63 Untuk mempermudah dalam proses analisis ini
penulis menggunakan
bantuan komputer dengan menggunakan program aplikasi
pengolah data SPSS
11.0 For Windows. Sedangkan rumus Regresi Linier Sederhana
yang digunakan
yaitu:
Υ = a + bX
Dimana :
Y = Variabel Tidak Bebas (Dependent).
X = Variabel Bebas (Independent).
a = Nilai intercept (Konstan).
b = Koefisien arah Regresi
9. Tahap-Tahap Penelitian
63 Rangkuti, Riset Pemasaran, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta,1997.
Hal 149
Tahap-tahap penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah
berkenaan dengan proses pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan pendapat Bogdan
sebagaimana yang dikutip Moleong, penulis membagi tahap
penelitian menjadi
tiga tahap, antara lain: tahap pra penelitian, tahap
kegiatan penelitian, tahap pasca
penelitian.64
a. Tahap Pra-Penelitian
Pra-penelitian adalah tahap sebelum berada di lapangan,
pada tahap ini
dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain: mencari
permasalahan penelitian melalui
bahan-bahan tertulis, kegiatan-kegiatan ilmiah dan
non-ilmiah dan pengamatan
atau yang kemudian merumuskan permasalahan yang bersifat
tentatif dalam
bentuk konsep awal, berdiskusi dengan orang-orang
tertentu, yang dianggap
memiliki pengetahuan tentang permasalahan yang ada,
menyusun sebuah konsep
ide pokok penelitian, berkonsultasi dengan pembimbing
untuk mendapatkan
persetujuan, menyusun proposal penelitian yang lengkap,
perbaikan hasil
konsultasi, serta menyiapkan surat izin penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian adalah tahap yang sesungguhnya. Selama berada
di lapangan,
pada tahap penelitian ini dilakukan kegiatan antara lain
menyiapkan bahan-bahan
yang diperlukan, seperti surat izin penelitian, perlengkapan alat
tulis, dan alat
perekam lainnya, berkonsultasi dengan pihak yang berwenang
dan berkepentingan
dengan latar penelitian untuk mendapatkan rekomendasi
penelitian,
mengumpulkan data atau informasi yang terkait dengan fokus
penelitian,
64 Moleong, Op. Cit., hlm. 85.
berkonsultasi dengan dosen pembimbing, menganalisis data,
membuat draf awal
konsep hasil penelitian.
c. Tahap Paska-Penelitian
Paska penelitian adalah tahap sesudah kembali dari
lapangan, pada tahap
pasca-penelitian ini dilakukan kegiatan-kegiatan antara
lain menyusun konsep
laporan penelitian, berkonsultasi dengan dosen pembimbing,
perampungan
laporan penelitian, perbaikan hasil konsultasi, pengurusan
kelengkapan
persyaratan ujian akhir dan melakukan revisi seperlunya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pertahapan dalam
penelitian ini
adalah bentuk urutan atau berjenjang yakni dimulai pada
tahap pra penelitian,
tahap pelaksanaan penelitian, tahap paska penelitian.
Namun walaupun demikian
sifat dari kegiatan yang dilakukan pada masing- masing
tahapan tersebut tidaklah
bersifat ketat, melainkan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar