Rabu, 20 Mei 2015

ELSA HARIANI FIRNIAWATY BAB I


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paud Pondok Belajar merupakan lembaga pendidikan pengajaran umum dan Islam untuk anak-anak usia 4-6 tahun, yang dijadikan santri agar mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan ilmu tajwid sebagai target pokoknya. Paud Pondok Belajar mempunyai Taman Pendidikan Al-Quran sejak tahun 2009. Pendidikan al-Qur’an sejak dini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang mempunyai dasar mental yang kuat. Sebab kualitas dari generasi mendatang merupakan tanggung jawab kita sebagai seorang pengajar. Dalam masalah belajar dan mengajar Al-Qur’an diperlukan pengelolaan dan manajemen yang serius dan proposional, baik dari segi pemilihan strategi dan metode yang profesional dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihannya sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pendidikan Al-Qur’an juga memberikan landasan untuk mengerjakan ibadah dan ajaran Islam, serta mempertebal rasa keimanan seorang muslim. Dalam Al Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 16-18, disebutkan :

Ÿw õ8ÌhptéB ¾ÏmÎ/ y7tR$|¡Ï9 Ÿ@yf÷ètGÏ9 ÿ¾ÏmÎ/ ÇÊÏÈ   ¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
Artinya :
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an kamu hendak cepat-cepat (menguasainya). Sesungguhnya atas tanggungan kamulah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuat pandai) membacanya. Apabila kamu telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya.” {Q.S : Al-Qiyamah ayat 16-18}1 DEPAG, Al-Qur’an dan Terjemahannya Yayasan Penerjemah, Jakarta, 1989.
Sementara itu apabila kita memperhatikan kehidupan di tengah-tengah kita, masih banyak diantara generasi muda Islam yang belum mampu membaca Al-Qur’an secara baik, apalagi memahaminya. Untuk menanggulangi masalah ini, sudah banyak jalan yang ditempuh seperti pendidikan Al-Qur’an di musholla, masjid maupun di rumah. Akan tetapi hasilnya belum memuaskan karena pengelolaannya masih belum terkoordinir secara baik. Maka dari itu didirikan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) yang merupakan lembaga pendidikan yang mengkhususkan pada materi pendidikan membaca Al Qur’an dan menguasai bacaan tajwid dengan tepat, lancar dan benar, begitu juga di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang. Pembelajaran Al-Quran di Paud Pondok Belajar dilaksanakan pada pulang sekolah sekitar pukul 10.00-11.00 wiba.
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW sebagai petunjuk dan pegangan hidup serta sebagai pedoman hidup bagi umat Islam dalam menjalani hidup mereka di dunia dan tentunya untuk mecapai kebahagiaan di kehidupan yang lain di akhirat kelak. Pertama kali Allah menurunkan surat Al-Alaq yang menyerukan kepada manusia untuk selalu membaca. Membaca merupakan cara yang paling efektif untuk bisa meningkatkan pengetahuan dan pengalaman. Objek yang dibaca bisa berupa apa saja baik objek alam (kaun), maupun tulisan. Semua objek tersebut akan memanifestasikan kebesaran Allah SWT.

ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ   t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ   ù&tø%$# y7š/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ   Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ   zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ  

1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Keterangan: [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Perintah membaca ini sesuai dengan fitrah manusia yang selalu ingin tahu. Keinginan manusia itu akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan usia serta strata sosial yang mempengaruhinya. Pada usia anak-anak sudah barang tentu tidak akan sama, keingintahuan mereka dalam usia remaja juga dewasa, begitu juga dalam hal pemenuhan kebutuhan psikis (Pendidikan). Di masyarakat pemenuhan kebutuhan pendidikan yang tidak sama, masyarakat yang lebih maju tentu akan banyak tuntutan kebutuhan bila dibandingkan dengan masyarakat yang masih dalam taraf kehidupan sederhana, sehingga dalam masalah pendidikan itu sendiri merupakan masalah yang sangat kompleks dan membutuhkan pemikiran yang sangat mendalam. Namun demikian karena pada hakekatnya pendidikan itu hanyalah merupakan ikhtiar manusia saja dalam mengarahkan dan mengembangkan aspek-aspek kepribadian manusia kepada arah yang lebih baik.
Sebagai bangsa yang beragama dan berbudaya, maka bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, hal ini dapat kita lihat pada tujuan atau fungsi pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.            Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang?
2.            Bagaimana prestasi pembelajaran Jarlistung di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang?
3.            Apakah terdapat pengaruh antara hasil pembelajaran Al-Quran terhadap prestasi belajar Jarlistung di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang?




C. Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
  2. Untuk mengetahui prestasi pembelajaran Al-Qur’an di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
  3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil pembelajaran Al-Quran dalam menigkatkan prestasi pembelajaran Jarlistung di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian
a.  Secara Teoritis
Menambah khasanah keilmuan dalam hal meningkatkan prestasi belajar Al- Qur’an dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b.  Secara Praktis
-         Bagi penulis untuk memperoleh data guna memenuhi kewajiban akhir dalam penulisan skripsi guna memperoleh gelar kesarjanaan di Universitas Muhamadiyah Pontianak.
-         Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
-         Untuk menambah pengetahuan dan cakrawala berfikir bagi penulis sendiri dan pembaca, khususnya mahasiswa Muhamadiyah Pontianak dalam rangka pengembangan anak Paud di lingkungan sekolah.

E. Batasan Penelitian
Agar dalam pembahasan nantinya lebih terfokus pada topik penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun masalah yang diteliti dibatasi pada hasil pembelajaran Al-Qur’an anak didik yang telah belajar di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.



F. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian di Paud Pondok Belajar yang terletak di Kelurahan Bukit Batu Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang. Pemilihan lokasi ini tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan peneliti, yakni:
a.             Terdapat Taman Pendidikan Al Qur’an di Paud Pondok Belajar tersebut, dan sebagian besar anak didik juga belajar di TPQ tersebut.
b.            Letaknya sangat dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian mendalam dan seksama.

2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Dikatakan deskriptif kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil pengolahan data yang berupa angka. Penelitian kuantitatif dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian lebih akan lebih baik apabila juga disertai tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.
Ditinjau dari permasalahan yang diteliti, yaitu pengaruh hasil pembelajaran Al-Qur’an Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Jarlistung, serta tujuan yang ingin dicapai adalah menjelaskan hubungan beberapa variable yang sudah ditetapkan. (Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, halaman 11). Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory). Menurut Arikunto (1996:26) penelitian explanatory adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan tiap variable dan untuk menguji hipotesis yang telah diuji sebelumnya. Alasan menggunakan penelitian penjelasan ini adalah untuk mendapatkan hasil diharapkan.
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang mengambil sample dari suatu populasi secara langsung sebagai pengumpulan data yang pokok yaitu siswa TPQ yang telah belajar di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
3. Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hasil pembelajaran Al-Quran dalam peningkatan prestasi belajar Jarlistung di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang, maka data yang diperlukan antara lain:
Data tentang situasi daerah penelitian yang meliputi:
o       Letak geografis Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
o       Sejarah berdirinya Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
o       Struktur organisasi.
o       Keadaan Guru Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
o       Keadaan siswa Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
o       Gambar denah Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
Data tentang pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang yang meliputi:
·        Sistem pelaksanaan pendidikan dan pengajaran Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
·        Prestasi belajar siswa.
·        Sarana dan prasarana pendidikan.

b. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Pada dasarnya sumber data dalam penelitian ini penulis peroleh dari pengelola sekolah, dewan guru serta dokumentasi Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang dan sebagainya, baik yang berkenaan dengan prestasi belajar siswa maupun data-data lain yang penulis perlukan.




4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Pengertian populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Menurut Winarto Surahmat, populasi adalah kelompok subyek baik yang berbentuk manusia, gejala-gejala, nilai tes, benda-benda atau sesuatu peristiwa. Jadi populasi bersifat umum dan meliputi berbagai keadaan. Dalam penelitian kali ini populasinya adalah semua siswa Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang yang telah mengikuti dan yang tidak mengikuti pendidikan dan pengajaran di TPQ sebanyak 40 siswa.

b. Sampel
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari keseluruhan obyek penelitian (populasi) yang dipandang sebagai wakil dari populasi. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil obyek yang diteliti sehingga peneliti dapat dengan mudah mengorganisasikan agar dapat diperoleh hasil yang obyektif. (Winarto Surahmat. Dasar Dan Teknik Pengantar Metode Ilmiah,Tarsito,Bandung,1978,Hal.84). Sedangkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian murid Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang yang telah mengikuti dan tidak mengikuti pendidikan dan pengajaran di TPQ akan diambil oleh penulis sebanyak 55% dari jumlah keseluruhan sebanyak 40 siswa.

5. Instrumen Penelitian
Guna memperoleh data yang diperlukan maka perlu adanya alat-alat pengumpul data atau instrumen, sebab instrumen sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Instrumen yang baik akan menghasilkan data-data yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu data harus cocok dan mampu bagi pemecahan masalah. Dalam hal ini Winarno Surachmad menyatakan bahwa: “Setiap alat pengukur yang baik akan memiliki sifat-sifat tertentu yang sama untuk setiap jenis tujuan dan situasi penyelidikan.
Semua sedikitnya memiliki dua sifat, reliabilitas dan validitas pengukuran. Tidak adanya suatu dari sifat ini menjadikan alat itu tidak dapat memenuhi kriteria sebagai alat yang baik”. Sifat-sifat yang lain yang harus dipenuhi adalah obyektifitas dan adanya petunjuk penggunaan. Adapun instrumen yang dibuat penulis guna menjaring data adalah angket untuk siswa. Jenis angket yang dipilih adalah Skala Likert, dimana menurut Kinner dalam Umar (1994 :64) pengukuran adalah sebagai upaya bilangan terhadap karakteristik obyek dan peristiwa yang sesuai dengan kaidah.
Dalam hal ini semua pertanyaan dalam kuisioner di beri nilai 1 sampai 5, yaitu:
a.       Sangat Setuju Nilai : 5
b.      Setuju Nilai : 4
c.       Netral/tidak pasti Nilai : 3
d.      Tidak Setuju Nilai : 2
e.       Sangat tidak Setuju Nilai : 1

6. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, penyusun berusaha mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan pembahasan masalah skripsi ini baik berupa fakta-fakta, pendapat maupun catatan arsip. Dengan metode pengumpulan data ini diharapkan akan dapat diperoleh data yang diperlukan dengan tujuan penulisan. Pengumpulan data tersebut penyusun menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Metode Observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap subjek yang diteliti sebagaimana yang telah dikatakan oleh Sutrisno Hadi: “Metode observasi bisa dikatakan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki, dalam arti yang luas, observasi tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung”. (Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogjakarta,UGM, 1975. Hal 136).
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis terhadap subjek yang diteliti, dalam hal ini penulis menggunakan observasi, adalah dengan cara penulis secara langsung mendatangi Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang, serta memperhatikan jalannya proses pembelajaran al-Qur’an.

b. Metode Interview
Metode interview adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan dari responden melalui interview ataupun wawancara secara langsung. Dalam hal ini Moh. Nasir menegaskan bahwa: “wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview quide (panduan wawancara). Dalam menggunakan metode interview ini peneliti melakukan komunikasi langsung atau wawancara dengan responden sebagai pihak yang memberikan keterangan yang penulis perlukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
c. Metode Dokumentasi
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dalam mengadakan penelitian ini bersumber pada tulisan. Artinya pengumpulan data diperoleh dari sumber-sumber yang berupa catatan tertentu, atau sebagai bukti tertulis yang tidak dapat berubah kebenarannya. (Moh.Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, Hal: 234). Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti, buku, majalah, dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, raport siswa dan sebagainya. Dalam metode ini penulis mempergunakan dokumen untuk mencari data yang berhubungan dengan kondisi subjek yaitu: keadaan jumlah anak didik atau santri, keadaan jumlah guru dan jabatannya serta prestasi belajar siswa.
d. Angket
Menurut Suharsimi Arikunto, angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau tentang hal-hal yang diketahui. Jadi metode ini berupa daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi dari beberapa responden yang diteliti, angket yang dipergunakan bersifat tertutup, karena telah disediakan sebelumnya dengan berbagai alternatif jawaban. Hal ini untuk memudahkan responden mengisi secara obyektif dan mudah untuk ditabulasikan.
Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data guna diproses untuk membuktikan hipotesa yang diajukan,. Angket yang 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, Hal: 131 13 Suharsimi Arikunto, OP.Cit,hal 140 diajukan pada responden disusun berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam masing-masing variabel.
7. Analisis Data
a. Uji Validitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suliyanto (2005: 40).14 Suatu alat ukur yang valid, mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Di dalam penelitian ini, kuesioner penelitian terbentuk dari 2 konsep yang terdiri dari produk dan harga. Korelasi Product Moment dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
xy r = ( )( ) [( Σ (Σ ) ( Σ (Σ ) ))] Σ Σ Σ − − − 2 2. . 2 2
N X X N Y Y N XY X Y
Dimana:
xy r = koefisien product moment (korelasi antara X dan Y)
N = jumlah subyek
(Suliyanto, Analisis Data Dalam Pemasara, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005, Hal 40)
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total
XY = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total 2
X = jumlah kuadrat skor item 2
Y = jumlah kuadrat skor total
Perhitungan validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan menggunakan komputer dengan program Statistical Program for Social Science (SSPS) for Windows Versi 11.00 sebagai program analisa kesahihan butir. Parameter yang digunakan adalah dengan membandingkan hasil korelasi atau perhitungan dengan pertabel atau menggunakan probabilitas.
Pengambilan keputusan pada saat menguji kevalidan instrument adalah jika perhitung > pertabel maka instrument dikatakan valid atau jika probabilitas (sig) <  ,05 maka instrumen dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hal yang relatif sama, (Suliyanto, Analisis Data Dalam Pemasara, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005, Hal 54), pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Suliyanto (2005: 42).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar