BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paud Pondok Belajar merupakan
lembaga pendidikan pengajaran umum dan Islam untuk anak-anak usia 4-6 tahun,
yang dijadikan santri agar mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan
ilmu tajwid sebagai target pokoknya. Paud Pondok Belajar mempunyai Taman
Pendidikan Al-Quran sejak tahun 2009. Pendidikan al-Qur’an sejak dini
diharapkan dapat mencetak generasi muda yang mempunyai dasar mental yang kuat.
Sebab kualitas dari generasi mendatang merupakan tanggung jawab kita sebagai
seorang pengajar. Dalam masalah belajar dan mengajar Al-Qur’an diperlukan pengelolaan
dan manajemen yang serius dan proposional, baik dari segi pemilihan strategi
dan metode yang profesional dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihannya
sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pendidikan Al-Qur’an juga
memberikan landasan untuk mengerjakan ibadah dan ajaran Islam, serta
mempertebal rasa keimanan seorang muslim. Dalam Al Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 16-18, disebutkan :
w õ8ÌhptéB ¾ÏmÎ/ y7tR$|¡Ï9 @yf÷ètGÏ9 ÿ¾ÏmÎ/ ÇÊÏÈ ¨bÎ) $uZøn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ #sÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ
Artinya :
“Janganlah kamu gerakkan
lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an kamu hendak cepat-cepat (menguasainya). Sesungguhnya
atas tanggungan kamulah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuat pandai)
membacanya. Apabila kamu telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya.”
{Q.S : Al-Qiyamah ayat 16-18}1 DEPAG, Al-Qur’an dan Terjemahannya Yayasan
Penerjemah, Jakarta,
1989.
Sementara itu apabila kita
memperhatikan kehidupan di tengah-tengah kita, masih banyak diantara generasi
muda Islam yang belum mampu membaca Al-Qur’an secara baik, apalagi memahaminya.
Untuk menanggulangi masalah ini, sudah banyak jalan yang ditempuh seperti
pendidikan Al-Qur’an di musholla, masjid maupun di rumah. Akan tetapi hasilnya
belum memuaskan karena pengelolaannya masih belum terkoordinir secara baik.
Maka dari itu didirikan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) yang merupakan lembaga
pendidikan yang mengkhususkan pada materi pendidikan membaca Al Qur’an dan
menguasai bacaan tajwid dengan tepat, lancar dan benar, begitu juga di Paud
Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang. Pembelajaran Al-Quran di Paud Pondok
Belajar dilaksanakan pada pulang sekolah sekitar pukul 10.00-11.00 wiba.
Al-Qur’an adalah kitab
suci yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Rasulnya Muhammad SAW sebagai
petunjuk dan pegangan hidup serta sebagai pedoman hidup bagi umat Islam dalam
menjalani hidup mereka di dunia dan tentunya untuk mecapai kebahagiaan di
kehidupan yang lain di akhirat kelak. Pertama kali Allah menurunkan surat Al-Alaq yang
menyerukan kepada manusia untuk selalu membaca. Membaca merupakan cara yang
paling efektif untuk bisa meningkatkan pengetahuan dan pengalaman. Objek yang
dibaca bisa berupa apa saja baik objek alam (kaun), maupun tulisan. Semua objek
tersebut akan memanifestasikan kebesaran Allah SWT.
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Keterangan: [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia
dengan perantaraan tulis baca.
Perintah membaca ini
sesuai dengan fitrah manusia yang selalu ingin tahu. Keinginan manusia itu akan
selalu berkembang sesuai dengan perkembangan usia serta strata sosial yang
mempengaruhinya. Pada usia anak-anak sudah barang tentu tidak akan sama,
keingintahuan mereka dalam usia remaja juga dewasa, begitu juga dalam hal
pemenuhan kebutuhan psikis (Pendidikan). Di masyarakat pemenuhan kebutuhan
pendidikan yang tidak sama, masyarakat yang lebih maju tentu akan banyak
tuntutan kebutuhan bila dibandingkan dengan masyarakat yang masih dalam taraf
kehidupan sederhana, sehingga dalam masalah pendidikan itu sendiri merupakan
masalah yang sangat kompleks dan membutuhkan pemikiran yang sangat mendalam. Namun
demikian karena pada hakekatnya pendidikan itu hanyalah merupakan ikhtiar
manusia saja dalam mengarahkan dan mengembangkan aspek-aspek kepribadian
manusia kepada arah yang lebih baik.
Sebagai bangsa yang beragama
dan berbudaya, maka bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, hal ini dapat kita lihat pada tujuan atau fungsi pendidikan
Nasional yang tertuang dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar
belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di Paud
Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang?
2.
Bagaimana prestasi pembelajaran Jarlistung di Paud
Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang?
3.
Apakah terdapat pengaruh antara hasil pembelajaran Al-Quran
terhadap prestasi belajar Jarlistung di Paud Pondok Belajar Bukit Batu
Singkawang?
C. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
- Untuk mengetahui prestasi pembelajaran Al-Qur’an di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
- Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil pembelajaran Al-Quran dalam menigkatkan prestasi pembelajaran Jarlistung di Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
Menambah
khasanah keilmuan dalam hal meningkatkan prestasi belajar Al- Qur’an dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Secara Praktis
-
Bagi penulis untuk memperoleh data guna memenuhi
kewajiban akhir dalam penulisan skripsi guna memperoleh gelar kesarjanaan di Universitas
Muhamadiyah Pontianak.
-
Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya
Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
-
Untuk menambah pengetahuan dan cakrawala berfikir bagi
penulis sendiri dan pembaca, khususnya mahasiswa Muhamadiyah Pontianak dalam
rangka pengembangan anak Paud di lingkungan sekolah.
E. Batasan Penelitian
Agar dalam pembahasan
nantinya lebih terfokus pada topik penelitian, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Adapun masalah yang diteliti dibatasi pada hasil pembelajaran
Al-Qur’an anak didik yang telah belajar di Paud Pondok Belajar Bukit Batu
Singkawang.
F. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti
memilih lokasi penelitian di Paud Pondok Belajar yang terletak di Kelurahan
Bukit Batu Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang. Pemilihan lokasi ini
tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan peneliti, yakni:
a.
Terdapat Taman Pendidikan Al Qur’an di Paud Pondok
Belajar tersebut, dan sebagian besar anak didik juga belajar di TPQ tersebut.
b.
Letaknya sangat dekat dengan tempat tinggal peneliti
sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian mendalam dan seksama.
2. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
Dalam
penelitian skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif karena
penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat deskriptif
kuantitatif. Dikatakan deskriptif kuantitatif karena penelitian ini bertujuan
untuk mendiskripsikan hasil pengolahan data yang berupa angka. Penelitian
kuantitatif dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Demikian juga
pemahaman akan kesimpulan penelitian lebih akan lebih baik apabila juga
disertai tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.
Ditinjau
dari permasalahan yang diteliti, yaitu pengaruh hasil pembelajaran Al-Qur’an
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Jarlistung, serta tujuan yang ingin
dicapai adalah menjelaskan hubungan beberapa variable yang sudah ditetapkan. (Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, halaman
11). Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory).
Menurut Arikunto (1996:26) penelitian explanatory adalah penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan tiap variable dan untuk menguji
hipotesis yang telah diuji sebelumnya. Alasan menggunakan penelitian penjelasan
ini adalah untuk mendapatkan hasil diharapkan.
Dalam
penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: kuesioner,
dokumentasi, dan wawancara. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
deskriptif yang mengambil sample dari suatu populasi secara langsung sebagai pengumpulan
data yang pokok yaitu siswa TPQ yang telah belajar di Paud Pondok Belajar Bukit
Batu Singkawang.
3. Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Karena
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hasil
pembelajaran Al-Quran dalam peningkatan prestasi belajar Jarlistung di Paud
Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang, maka data yang diperlukan antara lain:
Data tentang situasi daerah
penelitian yang meliputi:
o
Letak geografis Paud Pondok Belajar Bukit Batu
Singkawang.
o
Sejarah berdirinya Paud Pondok Belajar Bukit
Batu Singkawang.
o
Struktur organisasi.
o
Keadaan Guru Paud Pondok Belajar Bukit Batu
Singkawang.
o
Keadaan siswa Paud Pondok Belajar Bukit Batu
Singkawang.
o
Gambar denah Paud Pondok Belajar Bukit Batu
Singkawang.
Data
tentang pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di Paud Pondok Belajar Bukit Batu
Singkawang yang meliputi:
·
Sistem pelaksanaan pendidikan dan pengajaran Paud
Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang.
·
Prestasi belajar siswa.
·
Sarana dan prasarana pendidikan.
b. Sumber Data
Yang
dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Pada dasarnya sumber data dalam penelitian ini penulis peroleh dari pengelola
sekolah, dewan guru serta dokumentasi Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang
dan sebagainya, baik yang berkenaan dengan prestasi belajar siswa maupun data-data
lain yang penulis perlukan.
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Pengertian
populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Menurut Winarto Surahmat,
populasi adalah kelompok subyek baik yang berbentuk manusia, gejala-gejala,
nilai tes, benda-benda atau sesuatu peristiwa. Jadi populasi bersifat umum dan
meliputi berbagai keadaan. Dalam penelitian kali ini populasinya adalah semua
siswa Paud Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang yang telah mengikuti dan yang
tidak mengikuti pendidikan dan pengajaran di TPQ sebanyak 40 siswa.
b. Sampel
Sedangkan
yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari keseluruhan obyek penelitian
(populasi) yang dipandang sebagai wakil dari populasi. Hal ini dimaksudkan untuk
memperkecil obyek yang diteliti sehingga peneliti dapat dengan mudah
mengorganisasikan agar dapat diperoleh hasil yang obyektif. (Winarto Surahmat. Dasar
Dan Teknik Pengantar Metode Ilmiah,Tarsito,Bandung,1978,Hal.84). Sedangkan yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian murid Paud Pondok Belajar
Bukit Batu Singkawang yang telah mengikuti dan tidak mengikuti pendidikan dan
pengajaran di TPQ akan diambil oleh penulis sebanyak 55% dari jumlah
keseluruhan sebanyak 40 siswa.
5. Instrumen Penelitian
Guna
memperoleh data yang diperlukan maka perlu adanya alat-alat pengumpul data atau
instrumen, sebab instrumen sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Instrumen yang baik akan menghasilkan data-data yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karena itu data harus cocok dan mampu bagi pemecahan masalah.
Dalam hal ini Winarno Surachmad menyatakan bahwa: “Setiap alat pengukur yang
baik akan memiliki sifat-sifat tertentu yang sama untuk setiap jenis tujuan dan
situasi penyelidikan.
Semua
sedikitnya memiliki dua sifat, reliabilitas dan validitas pengukuran. Tidak
adanya suatu dari sifat ini menjadikan alat itu tidak dapat memenuhi kriteria
sebagai alat yang baik”. Sifat-sifat yang lain yang harus dipenuhi adalah
obyektifitas dan adanya petunjuk penggunaan. Adapun instrumen yang dibuat
penulis guna menjaring data adalah angket untuk siswa. Jenis angket yang
dipilih adalah Skala Likert, dimana menurut Kinner dalam Umar (1994 :64) pengukuran
adalah sebagai upaya bilangan terhadap karakteristik obyek dan peristiwa yang
sesuai dengan kaidah.
Dalam
hal ini semua pertanyaan dalam kuisioner di beri nilai 1 sampai 5, yaitu:
a. Sangat
Setuju Nilai : 5
b. Setuju
Nilai : 4
c. Netral/tidak
pasti Nilai : 3
d. Tidak
Setuju Nilai : 2
e. Sangat
tidak Setuju Nilai : 1
6. Teknik Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini, penyusun berusaha mencari
informasi-informasi yang berkaitan dengan pembahasan masalah skripsi ini baik
berupa fakta-fakta, pendapat maupun catatan arsip. Dengan metode pengumpulan
data ini diharapkan akan dapat diperoleh data yang diperlukan dengan tujuan
penulisan. Pengumpulan data tersebut penyusun menggunakan beberapa metode
sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Metode
Observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap subjek yang diteliti sebagaimana yang telah dikatakan oleh Sutrisno
Hadi: “Metode observasi bisa dikatakan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki, dalam arti yang luas, observasi tidak
hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak
langsung”. (Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogjakarta,UGM, 1975.
Hal 136).
Metode
ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara
langsung dan sistematis terhadap subjek yang diteliti, dalam hal ini penulis
menggunakan observasi, adalah dengan cara penulis secara langsung mendatangi Paud
Pondok Belajar Bukit Batu Singkawang, serta memperhatikan jalannya proses
pembelajaran al-Qur’an.
b. Metode Interview
Metode
interview adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan
keterangan dari responden melalui interview ataupun wawancara secara langsung.
Dalam hal ini Moh. Nasir menegaskan bahwa: “wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
alat yang dinamakan interview quide (panduan wawancara). Dalam menggunakan
metode interview ini peneliti melakukan komunikasi langsung atau wawancara
dengan responden sebagai pihak yang memberikan keterangan yang penulis perlukan
untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
c. Metode Dokumentasi
Metode
ini merupakan metode pengumpulan data dalam mengadakan penelitian ini bersumber
pada tulisan. Artinya pengumpulan data diperoleh dari sumber-sumber yang berupa
catatan tertentu, atau sebagai bukti tertulis yang tidak dapat berubah
kebenarannya. (Moh.Nasir, Metode Penelitian, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1998, Hal: 234). Dalam melaksanakan metode dokumentasi
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti, buku, majalah, dokumen peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian, raport siswa dan sebagainya. Dalam metode ini
penulis mempergunakan dokumen untuk mencari data yang berhubungan dengan
kondisi subjek yaitu: keadaan jumlah anak didik atau santri, keadaan jumlah
guru dan jabatannya serta prestasi belajar siswa.
d. Angket
Menurut
Suharsimi Arikunto, angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau tentang hal-hal yang diketahui. Jadi metode ini berupa daftar
pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi
dari beberapa responden yang diteliti, angket yang dipergunakan bersifat
tertutup, karena telah disediakan sebelumnya dengan berbagai alternatif jawaban.
Hal ini untuk memudahkan responden mengisi secara obyektif dan mudah untuk
ditabulasikan.
Metode
ini penulis pergunakan untuk memperoleh data guna diproses untuk membuktikan
hipotesa yang diajukan,. Angket yang 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, Hal: 131 13 Suharsimi
Arikunto, OP.Cit,hal 140 diajukan pada responden disusun berdasarkan
indikator-indikator yang ada dalam masing-masing variabel.
7. Analisis Data
a. Uji Validitas
Validitas
didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Suliyanto (2005: 40).14 Suatu alat ukur yang
valid, mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah alat ukur dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas alat
ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud. Di dalam penelitian ini, kuesioner penelitian terbentuk
dari 2 konsep yang terdiri dari produk dan harga. Korelasi Product Moment dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
xy r = ( )(
) [( Σ (Σ ) ( Σ (Σ ) ))] Σ Σ Σ − − − 2 2. . 2 2
N X X N Y Y N XY X Y
Dimana:
xy r = koefisien
product moment (korelasi antara X dan Y)
N = jumlah subyek
(Suliyanto, Analisis
Data Dalam Pemasara, Ghalia Indonesia,
Bogor, 2005,
Hal 40)
X = jumlah skor item
Y = jumlah skor total
XY = jumlah perkalian
antara skor item dengan skor total 2
X = jumlah kuadrat
skor item 2
Y = jumlah kuadrat
skor total
Perhitungan
validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan menggunakan komputer dengan
program Statistical Program for Social Science (SSPS) for Windows Versi
11.00 sebagai program analisa kesahihan butir. Parameter yang digunakan adalah dengan
membandingkan hasil korelasi atau perhitungan dengan pertabel atau menggunakan
probabilitas.
Pengambilan
keputusan pada saat menguji kevalidan instrument adalah jika perhitung > pertabel
maka instrument dikatakan valid atau jika probabilitas (sig) < ,05 maka instrumen dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas
pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika
hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hal yang relatif sama, (Suliyanto,
Analisis Data Dalam Pemasara, Ghalia Indonesia,
Bogor, 2005,
Hal 54), pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik.
Suliyanto (2005: 42).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar