Hasan DK bersama istri dan anaknya No 2 |
Kemahiran elektronik yang didapatnya
itu dari pelatihan di LBK (Loka Bina Karya) Bekut Kecamatan Tebas Kabupaten
Sambas pada tahun 2003, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial. Kegiatan pelatihan
saat itu diketuai oleh bapak Slamet dari Dinas Sosial kabupaten Sambas.
Saat ini Hasan DK sudah
berumah tangga dengan mempunyai dua orang anak dan satu istri yang cantik. Anak
yang sulung adalah perempuan berusia 10 tahun bernama Lastri dan duduk dibangku
sekolah kelas 3 di SD Negeri 2 Tebas, sedangkan anak yang keduanya juga
perempuan baru 3 tahun, bernama Herti yang selalu menemaninya di bengkel atau
kios. Istrinya bernama Asmiati, ia berasal dari Kecamatan Selakau Desa Parit
Baru.
Menurut Hasan DK, untuk
mendapatkan istrinya itu ia mengalami hinaan dan cacian serta cemoohan dari
pihak keluarganya, dari pihak keluarga perempuan, dan dari masyarakat
disekelilingnya. Menurut mereka apakah mampu seorang “cacat” untuk memberi anak
orang makan? Dan apakah istrinya tidak malu, punya suami yang “cacat”?
Bagaimana dengan nasib anak-anaknya, apakah akan “cacat” juga?
Semua itu, adalah sebagian
kecil dari cemoohan orang-orang disekelilingnya. Padahal yang memberi rezki
adalah Tuhan, bukan mereka.
Untuk menghidupi istri dan
anak-anaknya itulah ia berusaha dengan giat untuk terus mengais rezeki sedikit-demi
sedikit. Dengan hasil tabungannya, ia sisihkan untuk menyewa kios kecil di
pasar Tebas dengan tekad memberanikan diri. Hasan DK ini mengalami cacat pada
kakinya setelah usia tiga tahun. Penyebab dari sakitnya adalah demam panas atau
polio. Pada waktu itu, tidak pernah dilakukan pengobatan secara medis, yang
dilakukan oleh orang tuanya hanyalah berobat ke dukun atau orang pintar di
berbagai desa.
Hasan DK berharap agar kehidupannya
dikemudian hari akan lebih baik dari sekarang ini, kios kecil akan menjadi toko
yang besar dan menjadi miliknya (tidak nyewa lagi). Hasan DK juga berharap ada
orang-orang yang berhati emas untuk membantunya keluar dari keadaan yang
dialaminya. Hasan DK juga berharap kepada pemerintah, baik di daerah (Pemda)
atau pemrintah pusat untuk memperhatikan nasibnya dan teman-temannya, agar
pemerintah dapat memberikan bantuan kepada mereka untuk mengembangkan usaha
yang telah mereka rintis dengan titik peluh mereka sendiri. Hanya keringat
darah dan tetes air mata darah saja, yang belum mereka teteskan ke muka bumi
ini.
Dengan ini, saya berbagi
kepada pemirsa online yang berhati
emas untuk meringankan beban Hasan DK untuk membantunya apa saja yang penting
bisa digunakan.
Jika Bapak/Ibu, Saudara (i),
yang ingin menyumbangkan sedikit hartanya, dukung saya, bantu saya untuk
membantu mereka. Saya akan menyalurkannnya harta Bapak/Ibu, Saudara (i) kepada
yang membutuhkannya.
Bapak/Ibu, Saudara (i), boleh
percaya boleh juga tidak, ini dunia maya,,, banyak sekali penipuan lewat online (internet). Akan tetapi saya siap
mempertanggung jawabkannya di hadapan Tuhan (Allah Subhanahu Wata’ala) dan
kepada Bapak/Ibu sekalian.
Kini saya mengetuk hati
Bapak/Ibu, Saudara (i) sekalian, tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya
kepada saya dengan No Rekening 3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit
Singkawang Kota. Dan jika anda ingin melihat anggota berikutnyanya bisa
mengakses di “Orang-orang teristimewa di mata TUHAN (ALLAH) di mana Insan
berhati EMAS: Indah”
Andaikan kita tahu, bahwa susungguhnya
orang-orang cacat (disebilitas) itu mulia di hadapan Allah, sebagaimana firman
Allah dalam QS. Abasa: 1-16. manusia dipandang oleh Allah hanyalah iman dan
taqwanya.
Ingat Bapak/Ibu, Saudara (i)
sekalian, sekali lagi tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya ke No Rekening
3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit Singkawang Kota. Sebelum dan
sesudahnya saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada saya,
saya hanya dapat mendo’akan semoga amal ibadah Bapak/Ibu, Saudara (i) sekalian
diterima dan dibalas oleh Tuhan (Allah SWT) sesuai dengan apa yang telah
dikeluarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar