dilihat dari depan |
Namanya Anto, dia adalah salah
satu anggota PPCI Kabupaten Sambas yang baru diresmikan pada tanggal 14 April
2012 di Aula Bupati Sambas. Tempat tanggal lahirnya di Sekadim, 29 April 1977,
ia berjenis kelamin laki-laki, alhamdulillah Agamanya Islam, pendidikannya S1
(agama) di STIT S.A Singkawang 29 April 2012, pekerjaan jualan buku dari sekolah
ke sekolah, status masih lajang. Jenis cacat patah tulang belakang (bongkok)
didapatnya saat usianya 9 tahun masih kelas 3 sekolah dasar. Ia dipukul oleh
keluarganya sendiri (sepupu)nya yang berusia 15 tahun. Karena waktu itu mereka
main WWF.
Bapak Anto bernama Sapari dan
ibunya bernama Juraida. Orang tuanya adalah petani. Keseharian Anto saat ini
adalah pedagang (jualan buku) ke sekolah-sekolah untuk membiayai kuliahnya
ditahun yang lalu. Sebenarnya ia ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih
tinggi yaitu S2 atau S3, ia punya cita-cita sangat tinggi mengalahkan tingginya
langit, “orang miskin mengalahkan tingginya cakrawalat”.
Sejal ia mengalami cacat dari
usia 9 tahun hingga saat ini, ia selalu dihina dan ditertawakan oleh anak-anak,
remaja, cewek-cewek, dan bahkan dia dipandang sebelah mata oleh orang-orang.
Namun baginya semua itu dianggapnya angin lalu. Tapi kadang-kadang menurut
Anto, ia sedih juga bila diperlakukan seperti itu.
Pihak keluarga juga malu punya
anak, punya abang yang cacat. Kedua orang tuanya seolah-olah tidak ikhlas,
tidak terima dengan kecacatan anaknya. Begitu juga dengan adiknya, menurut Anto
mereka malu punya abang yang cacat.
Andaikan kita tahu, apa yang
terjadi kepada kita, kepada saudara kita, baik itu miskin, kaya, cacat,
ganteng, cantik, kita tidak pernah memintanya kepada Tuhan sewaktu kita di
dalam kandungan.begitulah keadaan tubuh Anto, memiliki cacat tubuh sejak usia 9
tahun, gara-gara tidak mendengar nasehat orang tua.
Bagaimana kronologis
kejadiannya? Pada tahun 1985 kehidupan keluarga Anto sangat miskin, bapak dan
ibunya buruh tani. Pagi dan sore orang tua Anto selalu di sawah mengambil upah
agar bisa membeli beras dan lain-lainnya buat makan dan kebutuhan sehari-hari.
Adik-adik Anto ramai, semuanya ada 4 orang perempuan yang masih kecil-kecil,
jadi setiap harinya kerja Ando menjaga adik-adiknya. Sehingga waktu main
bersama temannya tidak ada. Karena pagi dan sore ia selalu menjaga
adik-adiknya, jadi kesempatan untuk main hanyalah diwaktu siang hari ketika
orang tuanya kagi istirahat.
Jum’at itu, hari sial bagi
Anto. Ia main di sekolahnya yang angker tempat hantu-hantu bermain. Kedua orang
tuanya sudah melarang Anto agar jangan main disekolah, karena ini hari Jum’at,
Anto tidak memperdulikan perkataan kedua orang tuanya. Meskipun waktu itu,
pintu sudah dikunci oleh ibunya. Anto terjun dari jendela, dengan bergegas ia
menemui teman-temannya di sekolah untuk main wws. Singkat cerita ketika ajan Jum’at anto mendapat kecelakaan, ia
dipukul oleh temannya sekaligus sepupunya, dan patahlah tulang belakangnya (dua
rusuknya terlepas) hingga sekarang.
Semua orang sibuk dengan kariernya,
sedangkan ia sibuk dengan kencengnya untuk membantu ibu dan bapaknya dalam
menambah ekonomi keluarga. Sekarang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari ibunya
jualan kue dengan menumpangkannya di toko-toko.
Dengan ini, saya berbagi
kepada pemirsa online yang berhati
emas untuk meringankan beban Anto atau untuk memberinya pekerjaan yang lebih
layak sesuai dengan ilmu yang didapatnya atau memberikan bea siswa untuk
kelanjutan kuliahnya ke S2 di Jakarta atau di Malang.
Jika Bapak/Ibu, Saudara (i),
yang ingin menyumbangkan sedikit hartanya, dukung saya, bantu saya untuk
membantu mereka. Saya akan menyalurkannnya harta Bapak/Ibu, Saudara (i) kepada
yang membutuhkannya.
Bapak/Ibu, Saudara (i), boleh
percaya boleh juga tidak, ini dunia maya,,, banyak sekali penipuan lewat online (internet). Akan tetapi saya siap
mempertanggung jawabkannya di hadapan Tuhan (Allah Subhanahu Wata’ala) dan
kepada Bapak/Ibu sekalian.
Kini saya mengetuk hati
Bapak/Ibu, Saudara (i) sekalian, tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya kepada
saya dengan No Rekening 3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit
Singkawang Kota. Dan jika anda ingin melihat anggota berikutnyanya bisa
mengakses di “Orang-orang teristimewa di mata TUHAN (ALLAH) di mana Insan
berhati EMAS: Hasan DK”
Andaikan kita tahu, bahwa
susungguhnya orang-orang cacat (disebilitas) itu mulia di hadapan Allah,
sebagaimana firman Allah dalam QS. Abasa: 1-16. manusia dipandang oleh Allah
hanyalah iman dan taqwanya.
Ingat Bapak/Ibu, Saudara (i)
sekalian, sekali lagi tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya ke No Rekening
3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit Singkawang Kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar