Iskandar adalah seorang
laki-laki tulen dan sejati, namun hingga saat ini ia masih belum menemukan
jodohnya. “Mungkin jodohnya telah mati atau belum lahir” ucapnya jika ditanya
tentang soal pendamping hidup. Pendidikan yang ditempuhnya hanyalah Sekolah
Dasar Negeri di Mensere Kecamatan Tebas. Pekerjaannya saat ini adalah memjahit,
karena kemahirannya dibidang menjahit.
Kemahiran menjahit yang
didapatnya itu dari pelatihan di Cengkareng Jakarta Barat lewat LBK (Loka Bina
Karya) Bekut Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas pada tahun 2003, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sambas dan Pusat. Kegiatan pelatihan
saat itu diketuai oleh Bapak Slamet dari Dinas Sosial Kabupaten Sambas. Iskandar
menekuni menjahitnya pada tahun 1993.
Jenis cacat yang diderita oleh
Iskandar ini adalah pada bagian kaki, ia mendapat cacat diusia 3 tahun terkena
demam panas atau polio. Ketika terkena demam panas atau polio Iskandar tidak
dibawa ke rumah sakit atau ke puskesmas, karena mereka tidak mempunyai biaya,
akhirnya mereka memutuskan berobat ke dukun atau paranormal di kampungnya serta
di desa tetangga. Jika ia ingin ke sana dan ke mari melayani pelanggannya
(maaf) hanya dengan ngesot atau
dengan merangkak, karena kakinya kecil dan tidak bisa berdiri, begitu juga
dengan kegiatannya di rumah. Apabila berjalan ke sana atau ke mari semuanya
dengan merangkak. Hanya tangannyalah yang diberinya alas (sendal atau sepatu).
Dengan melihat keadaan seperti itu, apakah tidak terketuk hati kita untuk
membantu mereka?
Saat ini Iskandar membuka kios
jahit yang bernama “Bank The Mu” di pinggir jalan raya Mensere dengan semi
permanen 2 x 3, rencananya kios itu akan diperbesarnya. Namun pada saat ini ia
tidak mempunyai uang yang banyak. Sedangkan untuk membuat kios dengan ukuran 2
x 3 semi permanen saja ia menabung sedikit demi sedikit dan bertahun-tahun,
serta juga mendapatkan bantuan alakadarnya dari Bapak Slamet yang berhati
“emas”.
Pada kios jahitnya masih
kekurangan beberapa mesin, diantaranya mesin obras, mesin neci, mesin bordir,
mesin jahit modern listrik, dan kursi roda buat dirinya. Karena kursi roda
miliknya sudah lama sekali rusak itupun bantuan dari Dinas Sosial Pusat pada
tahun 2003 waktu ia ke Cingkareng.
Apa yang dilakukan Iskandar
selama ini adalah untuk meneruskan kehidupan yang lebih baik, serta untuk menghidupi
dirinya serta ibunda tercintanya. Iskandar berusaha dengan giat untuk terus
mengais rezeki sedikit-demi sedikit. Dengan hasil tabungannya, ia sisihkan untuk
membesarkan kiosnya dengan ukuran 7 x 5 meter.
Iskandar (Bang De) berharap agar kehidupannya
dikemudian hari akan lebih baik dari sekarang ini, kios kecil akan menjadi kios
atau toko yang besar dan ia bisa menjadi BOS dengan mempunyai beberapa karyawan.
Karena di kiosnya ini banyak sekali orang-orang yang menjahit serta memotong
serta mempermak pakaian dan kursus. Iskandar juga berharap ada orang-orang yang
berhati emas untuk membantunya keluar dari keadaan yang dialaminya. Iskandar juga
berharap kepada pemerintah, baik Pemerintah Daerah (Pemda) atau Pemerintah
Pusat untuk memperhatikan nasibnya dan teman-temannya, agar pemerintah dapat
memberikan bantuan kepada mereka untuk mengembangkan usaha yang telah mereka
rintis dengan titik peluh mereka sendiri. Hanya keringat darah dan tetes air
mata darah saja, yang belum mereka teteskan ke muka bumi ini.
Dengan ini, saya berbagi
kepada pemirsa online yang berhati
emas untuk meringankan beban Iskandar untuk membantunya apa saja yang penting
bisa digunakan.
Jika Bapak/Ibu, Saudara (i),
yang ingin menyumbangkan sedikit hartanya, dukung saya, bantu saya untuk
membantu mereka. Saya akan menyalurkannnya harta Bapak/Ibu, Saudara (i) kepada
yang membutuhkannya.
Bapak/Ibu, Saudara (i), boleh
percaya boleh juga tidak, ini dunia maya,,, banyak sekali penipuan lewat online (internet). Akan tetapi saya siap
mempertanggung jawabkannya di hadapan Tuhan (Allah Subhanahu Wata’ala) dan
kepada Bapak/Ibu sekalian.
Kini saya mengetuk hati
Bapak/Ibu, Saudara (i) sekalian, tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya
kepada saya dengan No Rekening 3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit
Singkawang Kota. Dan jika anda ingin melihat anggota berikutnyanya bisa
mengakses di “Orang-orang teristimewa di mata TUHAN (ALLAH) di mana Insan
berhati EMAS: Anto, Hasan DK, Indah, dan Nur Samsi”
Andaikan kita tahu, bahwa
susungguhnya orang-orang cacat (disebilitas) itu mulia di hadapan Allah,
sebagaimana firman Allah dalam QS. Abasa: 1-16. Manusia dipandang oleh Allah
hanyalah iman dan taqwanya.
Ingat Bapak/Ibu, Saudara (i)
sekalian, sekali lagi tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya ke No Rekening
3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit Singkawang Kota. Sebelum dan
sesudahnya saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada saya,
saya hanya dapat mendo’akan semoga amal ibadah Bapak/Ibu, Saudara (i) sekalian
diterima dan dibalas oleh Tuhan (Allah SWT) sesuai dengan apa yang telah
dikeluarkan.
Dan jika para pemirsa sudah
mentranfer uang atau apa saja ke alamat saya, maka tolonglah diinfokan kepada
saya. Terima kasih...