Kamis, 22 Januari 2015

Pantun Tentang Maulid Nabi


Pantun Tentang Maulid Nabi

Pantun Tentang Maulid Nabi. Pantun Tentang Maulid Nabi dibuat dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Salallahu Alaihiwasallam Tahun Gajah yang lalu. Beliau lahir pada tahun gajah, karena pada waktu itu tentara Abrahah dari Yaman datanag ke Mekkah untuk menghancurkan Kakbah. Akan tetapi usahanya itu sia-sia. Karena Allah Subhanahu Wata’ala yang menjaganya dengan mengutus pasukan burung Ababil yang membawa batu dari neraka menghancurkan pasukan tentara bergajah tersebut. Dan pasukan itu semuanya hancur bagaikan daun yang dimakan ulat. Mengenai pantun tentang maulid nabi ada di bawah ini, silakan di simak………………

Buah nanas buah lakum, diambil orang dengan getah, lagi memanjat ia pun jatuh,
Assalamualaikum, warahmatullah, hiwabarkatuhhhhh,

Bukan kentang sembarang kentang, kentang ditanam di tepi rumah,
Bukan datang sembarang datang, datang kemari hanya untuk tausiah,

Bukan beta bijak berperi, pandai mengubah syair dan puisi,
Maafkan jika saya berdiri disini, bukanlah untuk menggurui,

Dalam rangka memperingati maulid nabi, kita beramai-ramai datang kemari,
Semuanya ikhlas karena Ilahi, demi kecintaan kita pada nabi,

Pergi ke masjid dengan Pak Camat, pulangnya nanti dengan si Akhmad,
Jika kita ingin hidup selamat, ikutlah jejak Nabi Muhammad,

Hidup ini buat akhirat, perbanyaklah amal hidup di dunia,
Di dunia kita selamat, sudah mati akan masuk surga (amin),

Jika pedang lukai tubuh, pastikan ada harapan sembuh,
Jika lisan yang melukai hati, dimana obat hendak saya cari,

Jikalau ada jarum yang patah, jangan sisipkan di tepi kain,
Jika ada kata saya yang salah, jangan ceritakan pada orang lain,

Jika ada sumur diladang, bolehlah saya menumpang mandi,
Jika ada umur yang panjang, bolehkah saya kemari lagi,

Pak taufiq memakai kopiah, membawa lakum dan buah sauh,
Wabillahi taufik walhidayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh,

Nah, kawan-kawan, para pemirsa, adik-adik yang berbahagia dan dirahmati oleh Allah Subhanahu Wata’ala, itulah beberapa bait pantun yang dapat penulis sajikan kehadapan pemirsa, semoga pantun saya di sukai dan digunakan sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar