Nur Samsi adalah seorang
laki-laki tulen dan sejati, karena saat ini ia sudah mendapatkan jodoh dengan
mempersunting gadis dari negeri seberang (Jawa). Istrinya bernama Rumilah yang
berasal dari Jawa Barat. Nur Samsi menemukan jodohnya ketika ia ikut pelatihan
di Cengkareng Jakarta Barat tahun 2007. Hasil dari perkawinannya dengan
Rumilah, sekarang ini Nur Samsi mendapatkan dua orang anak. Anak yang pertama
adalah perempuan bernama Gita, duduk dibangku sekolah dasar kelas 4, sedangkan
anak keduanya bernama Erza baru 4 tahun sekolah di PAUD Mawar di depan
rumahnya.
Pendidikan yang ditempuh oleh
Nur Samsi adalah SMA. Ia sekolah di salah satu SMA Negeri yang ada di Kecamatan
Tebas yaitu SMA Negeri 1 Tebas pada tahun 1996. Pekerjaan Nur Samsi saat ini
adalah menjaga toko milik orang tuanya (pada awalnya), kemudian toko tersebut
dilimpahkan sepenuhnya kepada Nur Samsi. Ia juga memberikan jasa kepada
masyarakat yang ingin membayar listrik lewat online “pembayaran listrik online”.
Kemahiran yang didapat oleh
Nur Samsi adalah elektronik, kemahiran elektronik yang didapatnya itu dari
pelatihan di LBK (Loka Bina Karya) Bekut Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas pada tahun
2007, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sambas. Masih pada tahun
2007 Nur Samsi dikirim ke Cengkareng Jakarta Barat untuk memperdalam ilmu
elektroniknya agar bisa diaplikasikan dalam kehidupnnya sehari-hari dan dapat
menjadikannya sebuah penghasilan yang memadai.
Jenis cacat yang diderita oleh
Nur Samsi ini adalah pada bagian kaki, ia mendapat cacat diusia 2 tahun terkena
demam panas atau polio. Ketika terkena demam panas atau polio Nur Samsi dibawa
ke rumah sakit atau ke puskesmas. Namun mungkin karena sudah nasib, Nur Samsi
tetap saja mengalami cacat polio hingga sekarang. Jika ia ingin ke sana dan ke
mari melayani pelanggannya (maaf) hanya dengan ngesot, karena kakinya kecil dan tidak bisa berdiri, begitu juga
dengan kegiatannya di rumah.
Saat ini Nur Samsi membuka
kios kecil-kecilan di depan rumahnya di pinggir sungai dan jalan raya desa
Pusaka dengan semi permanen 3 x 4, rencananya kios itu akan diperbesarnya.
Namun pada saat ini ia tidak mempunyai uang yang banyak. Sedangkan untuk
membuat kios atau warung dengan ukuran 3 x 4 semi permanen saja ia menabung
sedikit demi sedikit dan bertahun-tahun, serta juga mendapatkan bantuan dari
kedua orang tuan serta abang dan kakaknya.
Apa yang dilakukan Nur Samsi selama
ini adalah untuk meneruskan kehidupan yang lebih baik, serta untuk menghidupi
dirinya, istri serta kedua anak-anaknya yang masih kecil dan masih sekolah. Nur
Samsi berusaha dengan giat dan tekun tanpa mengenal putus asa untuk terus mencari
rezeki sedikit-demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Uang yang sedikit-demi
sedikit itu ia tabung, dan dengan hasil tabungannya itu, ia sisihkan untuk
membesarkan kiosnya dengan ukuran 6 x 5 meter.
Nur Samsi berharap agar kehidupannya
dikemudian hari akan lebih baik dari sekarang ini, kios kecil akan menjadi kios
atau toko yang besar dan ia bisa menjadi BOS dengan mempunyai beberapa
karyawan. Karena di kiosnya ini banyak sekali orang-orang yang belanja, dan
anak-anak yang jajan.
Nur Samsi juga berharap ada
orang-orang yang berhati emas untuk membantunya keluar dari keadaan yang
dialaminya sekarang. Nur Samsi juga berharap kepada pemerintah, baik Pemerintah
Daerah (Pemda) atau Pemerintah Pusat untuk memperhatikan nasibnya dan
teman-temannya, agar pemerintah dapat memberikan bantuan kepada mereka untuk
mengembangkan usaha yang telah mereka rintis dengan titik peluh mereka sendiri.
Hanya keringat darah dan tetes air mata darah saja, yang belum mereka teteskan
ke muka bumi ini.
Dengan ini, saya berbagi
kepada pemirsa online yang berhati
emas untuk meringankan beban Nur Samsi untuk membantunya apa saja yang penting
bisa digunakan.
Jika Bapak/Ibu, Saudara (i),
yang ingin menyumbangkan sedikit hartanya, dukung saya, bantu saya untuk
membantu mereka. Saya akan menyalurkannnya harta Bapak/Ibu, Saudara (i) kepada
yang membutuhkannya.
Bapak/Ibu, Saudara (i), boleh
percaya boleh juga tidak, ini dunia maya,,, banyak sekali penipuan lewat online (internet). Akan tetapi saya siap
mempertanggung jawabkannya di hadapan Tuhan (Allah Subhanahu Wata’ala) dan
kepada Bapak/Ibu sekalian.
Kini saya mengetuk hati
Bapak/Ibu, Saudara (i) sekalian, tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya
kepada saya dengan No Rekening 3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit
Singkawang Kota. Dan jika anda ingin melihat anggota berikutnyanya bisa
mengakses di “Orang-orang teristimewa di mata TUHAN (ALLAH) di mana Insan
berhati EMAS: Iskandar, Anto, Hasan DK, dan Indah,”
Andaikan kita tahu, bahwa
susungguhnya orang-orang cacat (disebilitas) itu mulia di hadapan Allah,
sebagaimana firman Allah dalam QS. Abasa: 1-16. Manusia dipandang oleh Allah
hanyalah iman dan taqwanya.
Ingat Bapak/Ibu, Saudara (i)
sekalian, sekali lagi tolong kirimkan uang seikhlas dan seadanya ke No Rekening
3478-01-027191-53-3 atas nama Sugianto, BRI Unit Singkawang Kota. Sebelum dan
sesudahnya saya ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada saya,
saya hanya dapat mendo’akan semoga amal ibadah Bapak/Ibu, Saudara (i) sekalian
diterima dan dibalas oleh Tuhan (Allah SWT) sesuai dengan apa yang telah
dikeluarkan.
Dan jika para pemirsa sudah
mentranfer uang atau apa saja ke alamat saya, maka tolonglah diinfokan kepada
saya. Terima kasih...