7 Tahun Anak Sudah Ada Rangsangan Sek
Anak adalah titipan dari Allah Swt, setiap anak yang
dilahirkan adalah suci, tergantung orang tuanyalah yang akan menjadikannya
apakah Nasrani, Majusi ataupun Yahudi. Seorang anak ibarat kertas putih, maka peranan
kitalah yang akan memberikan warna kepada anak tersebut. Jika kita menginginkan
yang terbaik, maka warnailah anak kita dengan warna yang baik pula. Jika kita
menginginkan anak kita menjadi jelek atau jahat, maka warnailah anak kita
dengan warna yang jahat. Biasanya warna yang jahat disimbolkan dengan warha
hitam. Akan tetapi orang tua mana sih yang menginginkan anaknya menjadi jahat?
Semua orang tua pastinya menginginkan anaknya menjadi yang terbaik dan mungkin
harus jadi presiden mengalahkan Jokowi atau SBY atau pula Sugianto.
Mengenai judul di atas anak di usia 7 tahun sudah
merasakan rangsangan sek, anak pada usia tersebut ingin tahu banyak. Makanya
Rasulullah Saw., menyuruh kita agar anak diusia 7 tahun harus diajari sholat,
jika anak tidak sholat, boleh dipukul. Kemudian tidur anak dengan kita harus
dipisahkan. Begitu juga anak kita jika ada yang
<p>Your browser does not support iframes.</p>
laki dan ada yang perempuan, jangan
tidur satu kamar atau satu tempat tidur. Jika satu kamar, maka usahakan pisah
tempat tidur, dan jangan satu kain. Itu semua dilakukan untuk menghindari
perilaku pelecehan sek diantara anak.
Untuk membuktikan bahwa anak pada usia 7 tahun sudah
merasakan rangsangan sek adalah ketika pagi hari, jika anak laki-laki maka “burung”nya
akan tegang. Dan jika kita pegang burungnya maka burung tersebut akan hidup.
Berarti dengan hidup burungnya itu, artinya ia menerima rangsangan sek, begitu
juga dengan anak perempuan. Jika diberikan rangsangan maka anak tersebut akan
berdiri bulu romanya. Makanya anak TK saat ini sudah tahu yang namanya
gitu-gituan. Itu dari siapa? Maaf, yang pertama sekali adalah dari rumah
(mungkin orang tua yang tidak hati-hati ketika intim atau bermesraan),
lingkungan, televisi. Peran televisi ini yang sangat utama, karena film
senetron anak SD saja sudah pacaran, punya pacar dan cinta.
Apalagi dengan perkataan orang dewasa saat ini, anak yang
baru usia lima tahun saja sudah, diguraukan dengan pacar, “kamu sudah punya
pacara, siapa pacarnya?” anak dengan polosnya jawab “andre, maman, atau apa
saja, yang penting dia laki-laki”. Kemudian anak diusia ini juga sering
bertanya jika melihat punya lawan jenisnya, dan ingin serba tahu. “mengapa
burung papa atau maman seperti itu? Mengapa punya mama dan dena seperti ini?
Mengapa punya papa atau mama besar, punya tami/andi kecil? Dan banyak lagi yang
lainnya.
Makanya hati-hati dengan aurat kita ini, apalagi ia
melihat kita (orangtuanya) ciuman, atau intim di kamar. Kadang-kadangkan kita
tidak jeli dengan hal itu, pintu kamar dibarkan terbuka, apalagi suaranya yang
seperti jangkrik, itukan membuat anak penasaran. Jika anda tidak percaya, boleh
tanyakan pada anak-anak, atau diri anda sekalian. Hati-hatilah dengan
perkembangan sekarang, apalagi dengan kurikulum 2013 ini, semua itu akan
memperbodoh anak kita. K-13, harus dibubarkan, dan diganti dengan kurikulum
yang baru. Dampaknya pada anak kita sangat buruk, begitu juga secara umumnya,
anak kita akan tidak sopan, ilmunya berkurang, intinya akan bodo.